Salah satu penyebab Perang salib yang mendorong terjadnya pelayaran bangsa Eropa adalah ditutupnya pelabuhan konstantinopel oleh Turki Usmani. Sejak saat itu, hubungan dagang antara bangsa Eropa dengan Asia Barat menjadi Terputus. Sehingga bangsa eropa kesulitan mendapatkan rempah rempah yang sangat dibutuhkan. Oleh sebab itu, bangsa eropa berusah amencari jalan untuk menemukan daerah penghasil rempah rempah dengan mengarungi samudra.
Tujuan kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia adalah untuk mencari sumber rempah rempah. Namun, tujuan tersebut berkembang dan mengarah pada kolonialisme dan imperialisme yang juga menjadi semoboyan pelayaran pada masa itu, seperti yang kita tahu tujuan kedatangan bangsa eropa adalah 3G yakni: Gold ( Mencari kekayaan ), Gospel (Mengembangkan agama Nasrani), Glory (Memperoleh Kejayaan). Berikut pembahasan mengenai awal kedatangan masing masing bangsa Eropa ke Indonesia.
1. Kedatangan Bangsa Portugis
Berhasilnya Portugis mencapai wilayah Indonesia tidak terlepas dar pelayaran Vasco da Gama yang berhasil menemukan India di Kota Kalikut. Dengan keberhasilan tersebut, portugis ingin menguasai jalur perdagangan di Asia, terutama perdagangan rempah rempah. Salah satu daerah pusat perdagangan yang ramai dikunjungi di Kawasan Asia tenggara adalah Malaka, dan sumber daerah rempah rempahnya di Maluku. Mengingat tujuan portugis adalah menguasai jalur perdagangan rempah rempah, maka portugis mengirimkan sebuah ekspedisi di bawah ALfonso de Albuquerque untuk menguasai Malaka dan berhasul pad atahun 1511.
Dari malaka, protugis menuju ke maluku di bawah pimpinan de Abreau dan berhasil sampai di Maluku pada tahun 1512. Pada awal Kedatangannya, bangsa portugi diterima baik oleh masyarakat ternate. Pada pelayaran pertama ke Maluku, bangsa portugis hanya memiliki tujuan berdagang. Lamban laun terjadilah hubungan dagang antara bangsa portugis dengan orang orang maluku khususnya ternate. Kedatangan portugis disambut baik oleh masyarakat ternate karena : Portugis akan dijadikan langganan untuk membeli rempah rempah.
Portugis akan dijadikan sekutu Ternate untuk menghadapi musuh musuh kerjaan ternate.
Pada tahun 1521, bangsa Portugis mendirikan benteng Sao Paulo untuk melindungi ternate dari serangan musuh. Portugis juga mendapat hak monopoli perdagangan rempah rempah di maluku. Tindakan portugis yang sewenang wenang dan memaksakan hak monopoli perdagangan membuat rakyat semakin tidak snenang dengan bangsa Portugis. Hubungan antara ternate dan portugis akhirnya berubah menjadi permusuhan setelah portugis bertindak kasar yaitu membunuh Sultan Hairun (Raja ternate) yang akhirnya membangkitkan perlawanan rakyat ternate.
2. Kedatangan Bangsa Spanyol
Pada tahun 1521, bangsa spanyol datang ke maluku. Maksud kedatanganya sama dengan Portugis yakni mengungasai perdagangan rempah rempah. Mereka berlayar dari filipina dan singgah di Pelabuhan Tidore, Bacan, dan Jailolo. Di maluku mereka disambut baik oleh rakyat setempat dengan alsan untuk mengimbangi orang orang portugis dalam perdagangan.
Untuk menghadapi portugis yang tekah beralinasi dengan ternate, Spanyol bergabung dengan Tidore. Hal ini menimbulkan persaingan perdagngan antara Spanyol dan portugis, Dalam hal kekuatan. ternate dan portugis lebuh unggul dulu bila dibandingkan dengan spanyol dan tidore. Sehingga dalam setiap pertikaian kecil, Spanyol selalu mengalami kekalahan dan tersisih. meskipun demikian, permusuhan diantara keduanya tidak berkahir. untuk mengakhiri permusuhan atas prakarsa Paus Urbanus diadakan perjanjian Saragosa tahun 1529 yang isinya adalah :
"Perdagangan Portugis menguasai daerah perdagangan di maluku sampai Tanjung HarapanPerdagangan Spanyol menguasai daerah perdagangan di FiliphinaPerjanjian Saragosa telah menempatkan para pedagang portugis lebih leluasa untuk bergerak sehingga kedudukannya semakin kuat. Sementara, spanyol tersisih dari perdagangan Maluku tahun 1534 dan menyingkit ke daerah filiphina."
3. Kedatanagn Bangsa Inggris
Kedatangan bangsa Inggris ke Indnesia dirintis oleh Francis Drake dan Thomas Covendish. Pelayaran Francis drake dimulai pada tahun 1579. Armadanya berhasil membawa rempah remah dari ternate dan kembali ke Inggris. Perjalanan berikutnya dilakukan oleh thomas Covendis melewati jalur yang sama.Pengalaman kedua pelaut itu mendorong kongsi dagang Inggris untuk mengadakan pelayaran mencari rempah rempah ke Indonesia. Kongsi dagang tersebut bernama EIC yaitu East Indian Company. Sejak tahun 1600, EIC memperoleh hak istimewa dari rtu Inggris untuk mengurus perdagangan di Asia. EIC juga memiliki wewenang penuh atas monopoli perdagangan di Asia Sekaligus menentukan kebijakannya sendiri.
Akhir abad ke 16 EIC mengadakan hubungan dagang beberapa daerah di Indonesia misalnya Aceh, Jayakarta, Banjar, Maluku, dan Makassar. Meskipun berhasil menjali hubungan perdagangan secara umum Inggris tidak berhasil menanamkan pengaruhnya. Hal ini disebebkan ketidak senangan rakyat terhadap EIC karena EIC memaksa cara berdagang menurut aturannya sendiri. Disamping itu, ketidak mampuan EIC bersaing dengan armada belanda membuat inggris tersingkir dari kawasan perdagangan Indonesia.
4. Kedatangan Bangsa Belanda
Proses datangnya belanda ke Indnesia dilatar belakangi oleh perang 80 tahun antara belanda dengan spanyol yang berakibat pada penutupan pelabuhan Lisabon bagi belanda oleh spanyol, yang bertujuan untuk menekan dan menghancurkan kekuatan ekonomi belanda, Penutupan Lisabon tersebut justru mendorong belanda mancari jalan sendiri menuju indonesia.Pelayaran Kespedisi belanda ke Indonesia yang pertama kali dipimpin oleh Cornelis de Houtman yang berpedoman pada buku Intenerario karya Jan Hutgen Linschoten, dan berhasil mendarat di pelabuhan Banten pada tahun 1596.
Pada waktu itu banten merupakan usat perdagangan rempah rempah dan bahan perdagangan lainya dari berbagai daerah di Indonesia. Kedatangan orang orang Belanda diterma baik oleh penguasa dan rakyat Banten karena meramaikan perdagngan rempah rempah serta menambah pemasukan bea dan cukai kerjaan banten.Awalnya belanda menunjukan sikap bersahabat sehingga Belanda dapat berdagang dengan baik di Banten. Keadaan menjadi berubah ketika belanda mulai menunjukkan kekuasaan dan keserakahnya. Hal tersebut menyebabkan munculnya perselisihan antara orang orang banten dengan belanda, yang akhirnya menyebabkan belanda diusir.
Meskipun gagal membawa rempah rempah ke belanda, pelayaran Cornelis de Houtman dianggap sebagai pembuka jalan ke Indonesia. Pada tahun 1598, rombongan belanda tiba kembali ke Indonesia di bawah pimpinan van neck dan Warwijk. Mereka bersikap sangat hati hati sehngga dapat diterima baik oleh masyarakat banten. Ekspedisi belanda yang kedua berhasil membawa rempah rempah ke Belanda dan mendorong para pedagang lainya datang ke Indonesia untuk mencari rempah rempah.